Nama :
Farikhah Qumairoturrohmah
Nomor : 10
Kelas :
IX J
Blokade Berlin di Praha, Blokade Jones di
Spada
Sama halnya dengan blockade Berlin
pada eranya. Dalam lingkup terkecil pendidikan pun ada kalanya hal serupa
terjadi. 9j, kelas yang dulu terkenal dengan blokadenya. Tembok berlin yang
membatasi blok Jerman Barat dan Jerman Timur seakan akan berada persis di
tengah tengah kelas ini. Bukan pada periode ajaran ini. Peristiwa ini terjadi
pada tahun lalu. Dimana, untuk mengerjakan tugas saja, ada kelompok masing
masing. Blok barat untuk kelompok A dan blok timur untuk kelompok B.
8 (eight)- J National Excellent School, singkatan
dari kelas atas paling ujung, 8j. Banyak guru yang menyatakan ketidaksanggupannya
mengajar kelas yang cukup terkenal ini. Entah sisi mana yang dikenal warga
sekolah di SMP Negeri 2 ini. Masih sama meskipun waktu yang dijalani warga
kelas telah bergulir satu tahun lamanya. Anak anak pintar dan pendiam membentuk
kelompoknya sendiri. Sedangkan yang lain, yang bisa disebut anti-study, mereka juga tidak
ketinggalan. Bahkan mereka membentuk kelompok dan diberi nama. Sejauh ini,
namanya adalah JC-tour. JC yang artinya J
Class, sedangkan tour diambil
dari hobi anggotanya yang suka touring
atau hang out.
Waktu setahun
itu bukanlah hal yang singkat memang. Tapi pada kenyataannya, setiap hari kelas
ini semakin rasist terhadap sesama anggotanya.
Konflik anggota JC tour, mereka selesaikan bersama golongan mereka. Tanpa
peduli saran dari golongan ‘anak pintar’ itu, dan sebaliknya.
Hingga sampailah
di kelas 9. Pada peristiwa Berlin, mungkin ini adalah puncak keterbatasan gerak
Jerman Barat dan Timur. Seakan akan dua golongan itu menempati posisi dua Negara
itu, kemudian sekonyong konyong mereka bersama sama memanjat tingginya tembok
berlin untuk merayakan atmosfer kebebasan. Ya, memang begitulah adanya. Bukan berarti
kehancuran Tembok Berlin setelah peristiwa itu semua warga Jerman menganut faham yang sama. Sama halnya
dengan kelas Jones ini. Tidak berpandangan sama memang, tapi ini lebih baik
daripada periode sebelumnya. Rasanya, perubahan politik di Blok Timur yang
berhubungan dengan sistem liberalisasi blok timur, membuat pengaruh Uni-Soviet
berkurang. Dan menuju puncaknya, revolusi damai.
Selempang
Semangat dari Warna Terindah
Lapangan
hijau berumput masih menjadi harapanku pada sekolah ini, SMP Negeri 2 Jombang. Sadar
dengan keterbatasan lahan yang dimiliki, kurasa harapan itu hanya akan hilang perlahan.
mungkin tidak serta merta hilang semuanya, karena di sekolah ini masih terdapat
dua lapangan. Yaitu lapangan basket dan volly, yang sewaktu waktu dapat berubah
fungsi menjadi lapangan sepakbola. Lebih tepatnya lapangan futsal jika dilihat
dari ukurannya.
Setiap
kelas dengan masing masing club sepakbolanya tidak pernah absen mengisi
luangnya lapangan di jam jam tertentu. Dengan berpakaian seragam non-olahraga,
para pemain tanpa peduli bermain dengan serunya. Selalu bertambah seru setiap
waktu bertambah. Dan baru akan berhenti saat guru kesayangan mengarahkan
kepalan tangannya ke arah kami. Tanpa perintah, segera berhamburan seperti
ilalang di padang savanna yang terhembus angin. –wushhhh
Penggemar
sepakbola pernah dikecewakan dengan adanya isu dibubarkannya ekstra sepakbola. Tapi
disitu kami tidak terus terpuruk dalam kekecewaan semata. Kami mengerti benar
alasan mengapa pendapat tersebut dicetuskan oleh perwakilan sekolah. Bukan hanya
cidera ringan saja yang pernah terjadi di lapangan tak berumput itu. Bahkan
sampai membuat pemain keluar masuk rumah sakit saja, sudah berulang kali
terjadi. Hanya saja, lapangan penelan korban cidera itu adalah selempang
semangat untukku terjun kedalam meriahnya tepuk tangan penonton di lapangan
hijau.
Komentar