Cerpen Kehidupan
Kata Maaf Untuk Ibu
Ibuku berusia lebih dari 53 tahun. Ia hanyalah penjahit yang hanya berteman dengan mesin jahit tua yang selalu setia menemaninya merancang pesanan baju dari banyak orang yang dating dari berbagai kalangan. Tak jarang tangan ibuku yang sudah keriput itu tertusuk jarum ketika sedang asyik menjalankan tanggung jawabnya. Sambil bersenandung, ibuku selalu saja berusaha untuk tetap menggeuti benang demi benang yang ada di tangannya. Dengan kacamata silinder berharga dua puluh ribuan yang biasa dibelinya di pasar, ibuku tak pernah absen dengan kewajibannya itu. Tak jarang aku menyuruh ibu untuk memeriksakan penyakit matanya itu ke dokter. Tetapi, ibu selalu berusaha menolak dengan alasan ia memintaku untuk mengantarnya pergi ke pasar saja. Sampai disana, ibu langsung mencoba beberapa kacamata, hingga akhirnya ia menemukan kacamata yang membuat pandangannya menjadi lebih jelas.
Karya : Farikhah Qumairoturrohmah
Komentar